Rabu, 24 November 2010

UKM KERIPIK SINGKONG DARA KEMBAR

Singkong ( Manihot Esculenta ) merupakan salah satu komoditas pertanian yang terpenting setelah beras. Lahan yang luas serta iklim Indonesia sangat mendukung tanaman singkong. Umumnya singkong tidak membutuhkan suatu perlakuan khusus dalam pertumbuhunnya, hanya ketersediaan Hara yang diperlukan. Hal ini tentunya sangat menguntungkn bagi sebagian besar petani singkong karena dapat mengembangkan usahanya tanpa dengan mengeluarkan biaya yang besar.
Indonesia merupakan Negara penghasil singkong terbesar kedua setelah Brazil. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menjadikan singkong sebagai produk Subtitusi beras. Namun pada saat ini singkong kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, karena dianggap sebagai komoditi yang kurang kompotitif dibandingkan dengan komoditi pertanian lainnya. Namun jika diteliti lebih dalam, komoditi sinkong memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkan karena memiliki manfaat yang cukup banyak.
Pada umumnya sifat umbi singkong akan mengalami kerusakan yang ditandai dengan timbulnya warna kebiruan dan kecoklatan. Hal ini terjadi apabila singkong dibiarkan selama lebih dari 24 jam setelah panen. Oleh karena itu perlu penangan lebih lanjut agar komoditi tersebut tidak banyak terbuang . Salah satu cara yang perlu dilakukan Perusahaan Keripik Singkong “DARA KEMBAR“ adalah dengan memanfaatkan singkong sebagai komoditi olahan yang kemudian diolah sebagai makanan ringan / Snack berupa keripik singkong yang dinilai memiliki ketahanan lebih lama.
Di Indonesia ada 160 Jenis singkong. Namun hanya 5 jenis singkong saja yang dianggap paling bagus oleh DARA KEMBAR untuk dijadikan sebagai bahan baku, dan itu bersal dari daerah Suka Bumi dan Magelang, diantaranya adalah jenis singkong Gading, Pereleks, manggu, Cebol dan Setrip. Selain dari pada itu jika dipergunakan maka hasilnya kurang memuaskan bahkan tidak enak dilidah.


PROFIL DARA KEMBAR
Dara Kembar merupakan salah satu Perusahaan yang Bergerak dalam Bidang Industri kecil Makanan Ringan Jenis Keripik Singkong, yang Bermerek ” ANEKA RASA ” CAP. DARA KEMBAR, Yang sudah didirikan sejak Tahun 2004, oleh Bpk. SYAFUJI.Y, yang lahir pada tempat dan tanggal : Magelang, Juni 1975, yang pada saat ini bertindak sebagai pimpinan perusahaan.
Pada saat ini Perusahaan ” ANEKA RASA” CAP. DARA KEMBAR, 100 % berorientasi memproduksi hanya untuk pasaran dalam negeri.
Adapun jenis Produk yang kami olah berasal dari umbi – umbian jenis Singkong yang sangat bermutu, antara lain :
- Singkong Prelek
- Singkong Gading
- Singkong Manggu
- Singkong Cebol
- Singkong Setrip
Yang kami dapatkan dari daerah Pegunungan, antara lain ; Sukabumi, dan JATENG. Dengan masa tanam 11 – 12 Bln. Yang menghasilkan berbagai macam Produk, Antara Lain :
- KERIPIK SINGKONG : GURIH / ASIN ( Original ) 125 Gr, 150 Gr , 200 Gr
- KERIPIK SINGKONG : BAG Gurih Asin ( 125 Gr. )
- KERIPIK SINGKONG : PEDAS MANIS ( Keju, Jagung Bakar, Dll )
- KERIPIK SINGKONG ALUMINIUM : Keripik Singkong Organik 100 Gr.
- KERIPIK SLONDOK & amp; PUYUR SINGKONG
Dan pada saat ini perusahaan kami menyerap Tenaga Kerja secara keseluruhan berjumlah 10 Orang, dimana karyawan tersebut direkrut dari daerah setempat, dan sesuai dengan aturan dan ketentuan dari pemerintah daerah.
CARA MEMPRODUKSI KERIPIK SINGKONG ALA “DARA KEMBAR” :
ALUR PRODUKSI :
1.   SINGKONG : Di Indonesia ada 160 jenis singkong Dan hanya 5 jenis singkong pilihan untuk produksi keripik Aneka Rasa. Dan berasal dari Suka Bumi dan Magelang.
2. QUALITY CONTROL : Singkong didistribusikan ke Aneka Rasa kemudian disortasi.Dimana dari Singkong tersebut pasti ada salah satu atau beberapa yang mengalami Kerusakan, pahit, dll yang tidak masuk standar bahan baku dari Perusanaan ANEKA RASA
3. PENGGUDANGAN : Setelah diadakan sortase, singkong kemudian digudangkan di tempat yang teduh,tertata rapi dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung. Karena bisa mengakibatkatkan singkong tersebut menjadi layu
4. PENGUPASAN : Pengupasan kulit singkong dilakukan dengan menggunakan pisau tajam agar hasil potongan sesuai dengan tehnik memotong yang telah diterapkan untuk menghasilkan potongan singkong yang baik. Maka pisau yang akan dipergunakan harus diasah terlebih dahulu agar tekstur singkong yang akan diproduksi tidak lecet, tentunya tidak banyak terbuang.
5. PENCUCIAN : Pencucian singkong dilakukan dengan memegang singkong tersebut dengan menggunakan air yang mengalir. Sehingga singkong benar-benar bersih dari kotoran tanah dan tentunya Higienis. Sesuai dengan standar dari Dinas Kesehatan dan POM.
6. PENIRISAN : Hasil cucian singkong tersebut dimasukkan kedalam tempat atau wadah yang berlubang. Supaya air dari sisa pencucian singkong bisa mengalir keluar dengan lancar dan akan menghasilkan singkong yang bersih dan kering.
7. PEMOTONGAN : Singkong hasil cucian yang telah benar-2 tiris/ kering kemudian dirajang satu persatu untuk dijadikan keripik dengan potongan selera kita. Tapi yang biasa di gunakan adalah potongan bulat atau menurut bulatnya singkong tersebut
8. PENIRISAN : Hasil dari pemotongan singkong tersebut ditata sedemikian rupa sehingga tidak banyak yang lengket /kemel. Sehingga dalam proses penggorengan tidak banyak yang lengket pula.
9. PENGGORENGAN : Penggorengan Singkong dilakukan dalam kwali besar selama kurang lebih3 menit dengan menggunakan minyak goreng berkwalitas yang berasal Kopra.
10. PEMBUBUAN : Dalam keadaan minyak panas dan keripik siap angkat, diberikam bumbu sesuai dngan yang kita inginkan
11. PENIRISAN : Keripik singkong yang sudah benar-benar matang didangkat kemudian ditiriskan minyaknya diatas drum penirisan. Ini dilakukan agar keripik tidak banyak mengandung minyak/basah.
12. PENDINGINAN 1 : Keripik singkong yang sudah tiris dari minyak ditampung kedalam drum stanleees supaya uap panasnya hilang/dingin.
13. PENDINGAN 2 : Keripik singkong yang sudah didinginkan 1 dituang ke meja sortir supaya benar-benar dingin dan siap dikemas.
14. SORTASE : Keripik singkong yang sudah didinginkan 1 yang dituang ke meja sortir untuk dipah pisahkan dari keripik yang belum matang dan menempel (kemel)akan digoreng kembali.
15. LABELLING : Sebelum keripik singkong dikemas, dipersiapkan terlebih dahulu plastik pembungkus yang sudah diberi label explayer. Sehingga konsumen bisa mendapat informasi tentang kadaluarsanya.
16. PEGEPACKAN : Plastik yang telah belebel explayer siap dipergunakan untuk membungkus keripik yang sudah disortir. Menjadi bungkusan 150 Gr. Dan 200 Gr.
17. PENGGUDANGAN : Tahap akhir sebelum peoduk dipasarkan disimpan dalam gudang, dan disusun rapi di atas papan / palet kayu yang berjajar agar tidak terjadi kontak langsung dengan lantai yang dapat mengakibatkan kerusakan pada produkkarena suhu lantai lembab.
18.  DISTRIBUSI : Keripik singkong yang telah digudangkan siap didistribusikan ke market-market dengan menggunakan armada motor dan Mobil.

Faktor- factor yang mempengaruhi keberhasilan UKM dari Lingkungan luar Perusahaan :
a)      Bahan Baku
Karena mungkin keripik yang lain menggunakan bahan-2 baku yang murah, arti murah adalah dengan mutu yang kurang juga. Karena merek lain tidak mengutamakan mutu. bisa dilahat dari conto minyak goreng yang dipakai oleh keripik singkong yang murah adalah selisihnya hampir Rp. 100.000 Pergirigen isi 17 kg. Dan singkongnyapun berbeda.
b)      Jam Kerja :    

Jam kerja karyawan dalam memproduksi sebuah produk sangat menentukkan dalam menggambarkan suatu perusahaan dalam keadaan profit atau tidak, dengan tingginya jam kerja karyawan maka kita dapat mengetahui produktivitas suatu perusahaan.




c)      Harga  :

Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktik saingan dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut pula penetapan jumlah potongan, mark-up, mark-down, dan sebagainya.
Harga merupakan suatu nilai yang ditawarkan oleh produsen untuk konsumen akhir untuk dapat memiliki nilai ekonomis suatu produk barang tersebut. Harga yang ditawarkan produsen kripik Dara Kembar sangat pariatif dan relative murah dibandingkan makanan ringan lain atau produk yang sama lainnya karna Dara kembar menggunakan bahan baku yang bermacam-macam dari berbagai daerah Indonesia seperti dari daerah pegunungan Sukabumi, dan JATENG.

d)      Bahan bakar miyak tanah yang sulit didapat.
Dampak yang paling berat di rasakan adalah dengan tidak diadakannya Minyak tanah yang beredar di masyarakat. Ini mengakibatkan Produksi Keripik Singkong tersendat bahkan tidak biasa memproduksinya lagi. Karena untuk proses produksi ini digunakan sepenuhnya untuk mensuport apr dari kompor yang paling besar. Karena selama ini belum bisa diKonversi ke bahan bakar yang lain.Telah dilakukan uji coba dengan BBG, ternyata tidak bisa mensuport api yang besar, lama matengnya, jika matang ternyata tidak rata, artinya sentengah matang. Boros BBG yang menakibatkan borosnya Cost produksi pula. ! buah tabung BBG 23Kg diperlukan untuk menggoreng keripik singkong hanya bertahan 1-1.5 jam. itupun tidak matang. Karena BBg hanya panas biasa, Dan ini mengakibatkan penurunnya jumlah produksi. Dan tentunya Produksi perharinya menurun. lain dengan minyak tanah yang panasnya benar-benar panas/kontinou.


e)      Kenaikan BBM
Kenaikan BBM sangat berpengaruh dengan aktivitas sehari-2 ini juga berlaku dengan Para UKM. Khususnya UKM keripik singkong, karena kaikan BBM menjadika kenaikan pula dengan semua baha-2 yang digunakan untuk berproduksi. Tentunya Mengakibatkan kenaikan barang jadi keripik singkong hampir 30 %. Dan akibatnya, daya beli masyarakatpun sangat berkurang khususnya market-2 warung atau toko-2 biasa/kecil.
f)       Daya beli masyarakat
Dampak yang dirasakan UKM keripik singkong adalah menurunnya daya beli masyarakat. Artinya daya beli masyarakat untuk makanan ringan keripik singkong sangat menurun di market. Yang semula untuk kunjungan ke toko diperlukan 1-2 minggu untuk 1 Karin isi 20 bks. Sekarang -2 ini diperlukan waktu 4-5 minggu untuk 1karton keripik singkong isi 20 bks. Ini mengakibatkan Oner Stock di gudang tentunya berkaitan dengan pengurangan hari produksi dan jumlah produksi pula, dan pengurangan karyawan yang mencapai 50 %.

g)     Strategi Penjualan :

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama,tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Jadi ini dibuat berdasarkan pada suatu tujuan. Factor Strategi penjualan diharapkan dapat meningkatkan tingkat produktivitas produk. Strategi penetrasi pasar, perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pasar yang ada. Ini merupakan strategi yang paling sulit dari seluruh strategi pemasaran karena perusahaan harus berhadapan dengan para pesaing yang ada secara langsung. Salah satu cara yang paling efektif untuk memasuki pasar yang ada yaitu dengan menawarkan harga lebih rendah secara terus-menerus, atau dapat pula dengan menggunakan program periklanan khusus(mempropagandakan sesuatu yang paling baik dari yang lainnya).

h)     Tekhnologi :
Peran teknologi dalam peningkatan produktivitas UKM sangatlah besar. Penggunaan teknologi konvensional yang banyak digunakan oleh pengusaha UKM memberikan kelemahan diantaranya:
(1) rendahnya produktivitas ,
(2) sulitnya melakukan inovasi produk,
(3) rendahnya mutu produk dan
(4)menurunnya motivasi tenaga kerja.
 Rendahnya teknologi yang dimiliki oleh UKM pada umumnya disebabkan tidak adanya dana untuk memiliki serta lemahnya informasi dan pemahaman pengusaha akan teknologi yang berkembang dan tersedia di pasar.


i)        Investor :
Upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka peningkatan permodalan bagi UKM
adalah sebagai berikut :
 (1) Pembentukan Lembaga Investasi Masyarakat (LIM) yang merupakan kelompok-kelompok masyarakat yang menanamkan modal pada sektor UKMK. Keberadaan lembaga ini sebagai upaya menghimpun dana masyarakat sebagai sumber dana bagi pengembangan UKM,
(2) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM) dan koperasi simpan pinjam/usaha simpan pinjam (KSP/USP).,
(3) Perluasan sumber pembiayaan bagi koperasi dan UMKM khususnya skim kredit investasi bagi koperasi dan UKM.
(4) Penyelenggaraan dukungan teknis dan pendanaan yang bersumber dari BUMN/
BUMD yang lebih terkoordinasi, profesional dan institusional.

Faktor disekitar perusahaan  yang tidak bisa dikendalikan :
a)      Konsumen :
Konsumen merupakan factor utama yang tak terkendali, karakteristik perilaku konsumen harus di pahami oleh produsen, agar keinginan dan harapan yang diinginkan konsumen dapat tercapai, seperti memberikan discount kepada konsumen atau delivery to home,

b)     Pesaing :
Pesaing atau competitor merupakan factor tak terkendali berikutnya, banyak pesaing yang menciptakan atau memproduksi barang yang sama atau pesaing menciptakan barang subtitusi ( barang pengganti ) yang dapat menyaingi produk yang kita hasilkan.

Faktor dari luar lingkungan perusahaan yang mempengaruhi keberhasilan yang tidak bisa dikendalikan :
a)      Pemerintah :
Pemerintah adalah factor eksternal yang tidak bisa dikendalikan, pemerintah juga mempengaruhi sebagian besar perekonomian di suatu Negara, contoh mengatur perpajakan usaha kecil menengah.

b)     Pasar Global :
Pasar global AFTA yang sekarang telah masuk  di Indonesia sejak tahun yang lalu membuat Indonesia di pacu dan di uji kemandirian perekonomiannya, persaingan pangsa pasar produk ASIA kini bebas keluar masuk Indonesia. Produk local Indonesia kini bersaing dengan produk import dari ASIA seperti negri CINA.
           
c)      Iklim          :
Kondisi iklim juga factor yang sangat mempengaruhi sector perekonomian di bidang pertanian khususnya. Di Indonesia sekarang mengalami perubahan cuaca yang labil, anatara musim kemarau dan musim hujan sudah tidak seimbang, diperikrakan musim hujan secara terus-menerus akan melanda Indonesia  sampai awal tahun 2011 yang akan datang.
Pertanian singkong juga mendapat imbas yang tidak dapat terhindarkan, virus hama akibat cuaca hujan yang tak menentu menjadi penyebab munculnya hama tersebut seperti timbulnya warna kebiruan dan kecoklatan pada singkong.

Sumber Refrensi :

1 komentar: