Senin, 21 Maret 2011


Perbandingan Pasar Industri Retail Di Indonesia dari Segi 8P
            Pada era globalisasi ini perkembangan pasar ritel semakin ketat setiap tahun. Ini dapat dilihat dari semakin banyaknya industri pasar ritel seperti Giant, Carrefour, Hypermart, Alfamart. Indomaret, dan lain sebagainya. Pembangunanya pun hampir di setiap tempat strategis   yang    padat   penduduk.

           Masing-masing pasar ritel menawarkan banyak fasilitas. Yang memmbedakannya adalah kepuasan konsumen, kenyamanan, pelayanan, keamanan dan lain sebagainya. Pasar ritel tidak hanya membeli produk jadi dari pabrik dan menjualnya langsung kepada konsumen tetapi juga memproduksi barang sendiri seperti gula, beras, air mineral, kapas, tissue dan lain sebagainya. Harga yang ditawarkannya pun ternyata lebih murah daripada produk sejenis dengan       kualitas  yang  hampir sama.

Misalkan saja perbandingan harga air mineral Giant lebih murah daripada air mineral Aqua. Ternyata pasar ini mempunyai strategi yang hebat. Selain menjual hasil produk mereka dangan harga yang lebih murah daripada produk sejenis, mereka juga meletakkan produk tersebut di tempat strategis yang sering dilewati pengunjung sewaktu memilih barang. Dengan cara itu konsumen bisa menilai sendiri produk yang lebih sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Bicara perkembangan retail ,khususnya retail modern di Indonesia sangatlah menarik dan penuh dengan hal – hal yang membuat kita ingin terus mencari tahu . Retail modern di Indonesia terus berkembang sejak masuknya pemain – pemain global seperti Makro, Carrefour, Giant, dll.Persaingan setiap tahun akan terus meningkat dan akan semakin sangat menarik. Persiangan dengan lokasi, lokasi , lokasi dan disertai strategi – strategi baru terus muncul.Persaingan tahun 2009 akan diwarnai hal baru yaitu dengan hadirnya Lotte, Hypermarket asal korea yang mengakuisisi Makro dan hadirnya minimarket 7 Eleven . Sekilas kita lihat persaingan dan strategi yang diterapkan oleh retail retail modern tahun 2008

1. Strategi Low Price ” Harga Murah ”

Hampir semua kelas retail dari minimarket sampai dengan Hypermarket mengklaim memberikan harga murah kepada konsumennya dan bahkan beberapa retail mengklaim produk tertentu mereka paling murah, seperti Minyak goreng, susu,detergent ,dll. Strategi “ Low Price “ ini, retail tidak bekerja sendiri tapi ada juga yang bekerja sama dengan Supplier. Strategi ini juga memberikan hasil yang sangat baik bagi retail. Terbukti dari tingkat pengunjung yang meningkat begitupula brand image dari retail bersangkutan..

2. Strategi PWP ( Purchase with Purchase )

            Strategi ini hampir sepanjang tahun 2008 dilakukan oleh retail baik minimarket, supermarket maupun hypermarket. Berbagai produk dipakai sebagai alat untuk mendatangkan konsumen ke toko dan hal ini cukup efektif membuat konsumen untuk datang ke toko. Mau tidak mau supplier harus mengucurkan budget tambahan untuk ikut serta bermain dalam strategi ini.
3. Strategi Extra Barang / Pemberian hadiah

              Strategi juga cukup menarik minat konsumen walau tidak lebih baik dari low price dan PWP. Konsumen cukup senang dengan pembelian 2 extra 1 dan sebagainya.
4. Strategi “ Kartu Kredit”

 
Bermula dari strategi yang diterapkan oleh Carrefour dengan kerjasama dengan bank. Dimana pemegang kartu kredit tertentu akan mendapatkan diskon khusus. Pelopor strategi ini adalah Carrefour dengan sambutan yang sangatlah mengejutkan. Konsumen sepertinya tidak berhenti – henti belanja dan semaksimal mungkin mengesek kartu kreditnya bahkan kalau perlu pinjam lagi ke teman atau ke tetangganya. Program ini berdampak baik, baik untuk retail maupun bank yang menerbitkan kartu kredit. Kini, strategi ini juga diterapkan juga oleh retail selain Carrefour. Bahkan kondisi berkembang menjadi kerjasama keanggotaan khusus antara retail dan bank seperti BCA & Carrefour , Hypermart & Mandiri.
5. Strategi ” Kartu Anggota ”

              Strategi ini sebenarnya hampir sama dengan Kartu Kredit, hanya strategi ini lebih mengarahkan agar konsumen menjadi anggota atau royal terhadap retail bersangkutan. Contoh penerapan strategi ini adalah MCC matahari .
Hal – hal diatas adalah beberapa strategi yang diterapkan oleh retail di tahun 2008 di samping strategi – strategi lain. Setelah melihat sedikit peta tahun di tahun 2008, kita mulai bisa membayangkan kondisi yang akan terjadi tahun di 2009 untuk retail indonesia yang disertai dengan kondisi ekonomi global yang sedang sakit dan adanya pemilu di tahun 2009.

              
Pasar Retail Tahun 2009.
              Sedikit menyinggung mengenai pasar tradisional, di tahun 2009 semakin banyak pasar tradisional yang akan terdesak oleh pertempuran retail – retail modern. Pasar tradisional akan semakin banyak yang tutup dan akan semakin banyak juga pasar tradisional yang merubah konsepnya menjadi pasar tradisional modern yang bersih dan dikelola khusus.

              Pertumbuhan Retail modern pun akan terus terjadi walau beberapa area di pulau Jawa sudah mulai membatasi pembukaan minimarket bahkan mulai membatasi area untuk supermarket dan hypermarket. Perkembangkan luar Jawa dengan otonomi daerah saat ini, akan membuat retail modern terus melakukan expansi keluar Jawa untuk menjaga pertumbuhan dan persaingan yang terjadi. Retail dengan kelas minimarket tetap akan bersaing khusus adalah Indomaret dan Alfamart yang mempunya skala nasional serta terus memperluas jaringan tokonya ke luar Jawa. Di Jawa barat sendiri persiangan akan ditambah dengan Yomart yang terus melakukan expansi, saat ini pun yomart sudah melakukan penetrasi ke area Jakarta. Sementara itu rencana hadirnya 7 Eleven di indonesia pada bulan Januari 2009, belum akan mengubah persaingan di kelas minimarket, hal ini juga dikarenakan segmentasi dan strategi yang berbeda dari 7 eleven .Di kategori Supermarket tidak akan banyak perubahan dari tahun 2008, hal ini karena kelas supermarket akan terus bertahan dan mencoba terus melakukan pembenahan di tengah-tengah persaingan antara supermarket itu sendiri, minimarket dan hypermarket.

Persaingan akan semakin hebat adalah terjadi di kategori Hypermarket, hadirnya Lotte akan menambah persaingan lebih hebat, strategi – strategi yang diterapkan oleh hypermarket – hypermarket tahun 2008 akan tetap terjadi di tahun 2009 dan ditambah dengan strategi – strategi baru yang khusus. Perluasan jaringan, seperti yang dilakukan oleh hypermarket oleh matahari group dengan mengubah matahari menjadi hypermart, Hero Group dengan mengubah Hero menjadi Giant dan Carrefour mengubah Alfa menjadi Carrefour express setelah di akuisisi. Perluasan jaringan ini membuat persaingan dan pertempuran Hypermarket ini semakin sering dan terjadi dimana – mana bahkan di setiap area. Persaingan ini bisa saling merugikan atau terakhir yang menjadi korban adalah supplier jika persaingan ini sudah menjadi tidak sehat dan mengarah pada pemerasan terhadap supplier untuk mendukung setiap strategi Retail.
Persaingan – persaingan yang terjadi terus menerus tentukan akan menguntungkan konsumen pada umumnya, karena konsumen semakin banyak pilihan dan mendapat harga – harga khusus. Perdebatan antara supplier dan retail saat ini terus terjadi, Undang – undang yang sedang dibahas bersama untuk mengatur kondisi trading term dan berbagai kerjasama sampai saat ini masih ditunggu dan terus diperdebatkan, salah satu sisi supplier ditekan oleh retail salah satu sisi retail merasa ini adalah kerjasama dan persaingan.

Tentukan akan lebih baik dan lebih sehat adalah retail dan supplier sama – sama saling sadar dan melengkapi, bekerjsama dengan baik dan menghindari unsur – unsur atau istilah – istilah menekan, memeras dan sebagainya, hal yang secara keseluruhan harus dilihat adalah konsumen, masyarakat pada umumnya dan pertumbuhan ekonomi yang baik, sehingga bangsa ini akan lebih baik dan kesempatan kerja akan meningkat serta ekonomi akan semakin baik.
Perkembangan Mini Market Waralaba
Kemudian Hero Supermarket mendirikan Starmart pada tahun 1991. Di susul Alfa Group mendirikan Alfa Minimart pada tahun 1999 yang kemudian berubah menjadi Alfamart. Dalam hitungan tahun, mini market telah menyebar ke berbagai daerah seiring dengan perubahan orientasi konsumen dalam pola berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Dulu konsumen hanya mengejar harga murah, sekarang tidak hanya itu saja tetapi kenyamanan berbelanja pun menjadi daya tarik tersendiri.

Bisnis mini market melalui jejaring waralaba alias franchise berkembang biak sampai pelosok kota kecamatan kecil. Tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Khususnya mini market dengan brand Indomaret dan Alfamart. Siapa yang tidak kenal Indomaret? Dan siapa yang tidak kenal Alfamart? Anak kecil pun kalau beli permen pasti “nunjuknya” minta ke Indomaret atau ke Alfamart. Kedua merk ini dimiliki oleh group perusahaan raksasa yaitu Indomaret milik PT. Indomarco Prismatama (Indofood Group) dan Alfamart milik perusahaan patungan antara Alfa Group dan PT. HM Sampoerna, Tbk.

Indomaret ternyata berkembang tidak hanya dengan jejaring waralaba yang mencapai 785 gerai, tetapi gerai milik sendiri seabreg jumlahnya mencapai 1072 gerai(lihat grafik perkembangan toko yang diambil dari www.indomaret.co.id ). Sedangkan Alfamart berdasarkan penelusuran penulis di www.alfamartku.com memiliki 1400 gerai, tidak diperoleh data mengenai jumlah yang dimiliki sendiri dan yang dimiliki terwaralaba.

Jadi betapa agresifnya indomaret dan alfamart dalam memperebutkan lokasi yang dinilai strategis. Bahkan hampir di setiap komplek perumahan/pemukiman pasti akan berdiri salah satu mini market waralaba tersebut dan atau keduanya. Sudah tidak mungkin pedagang eceran tradisional akan mampu mencari lokasi strategis lagi untuk saat ini dan di masa mendatang. Jika kita bandingkan dari modal saja, pedagang eceran sudah sulit bergerak.

Selain itu supermarket, toserba, dan bahkan kini ada pasar raksasa bernama hypermarket bermunculan. Baik hypermarket lokal maupun hypermarket dari luar sana. Sekedar ilustrasi mari kita berhitung sejenak, berapa banyak jumlah pasar raksasa tersebut mulai dari jalan Thamrin, Cikokol sampai BSD City di serpong, Tangerang. Di Kota Modern (Modernland) ada Hypermart , lalu hanya sekitar berjarak 1 km berdiri megah Carefour. Berikutnya di Serpong Town Square, kebon nanas berdiri Giant Hypermarket. Kemudian di World Trade Centre (WTC) Matahari, Serpong berdiri kembali Hypermart. Di samping pintu gerbang perumahan Villa Melati Mas, ada lagi Giant Hypermarket. Dan di International Trade Centre (ITC) BSD City ada Carefour. Semua itu jaraknya antara pasar raksasa yang satu dengan pasar raksasa yang lain hanya sekitar 1 km. Luarrr biasa.!

Apalagi jika kita melihat perang harga promosi mini market atau legih gila lagi hypermarket raksasa. Dengan spanduk atau baliho besar bertuliskan nama barang dan harganya yang fantastis rendah. ! Entah banting harga atau memang harga beli mereka yang teramat rendah bila di bandingkan dengan harga beli pedagang eceran kecil bergerai warung atau toko tradisional. Memang tidak semua barang berharga murah, tetapi membanting harga sedemikian rendahnya di bawah harga pasar, membuat miris para pedagang eceran kecil.

Refrensi Data :
http://cantikmanager.blogspot.com/2008/10/peta-retail-tahun-2009.html
http://portal.pi-umkm.net/portal.php?mod=opini&act=View&id=
Blog anita wulandari

Senin, 07 Maret 2011

Fenomena Faktor Penentu Harga Eceran Beras Di Indonesia


Di antara kebutuhan pokok, beras dan minyak goreng merupakan komoditas yang posisinya sangat strategis dan karena itu pemerintah selalu berusaha agar harga kedua komoditas tersebut relatif stabil. Pengertian "stabil" tidaklah bersifat statis, tetapi dinamis yakni suatu kondisi dimana variabilitas harga antar waktu berada pada kisaran yang masih memungkinkan bagi stakeholder (produsen dan konsumen) untuk melakukan penyesuaian dalam jangka pendek. Bagi konsumen, determinan dari kemampuan untuk melakukan penyesuaian adalah daya beli; sedangkan bagi produsen determinannya adalah tingkat penerimaan yang cukup untuk menutup semua biaya variabel. 

Per konsep, instabilitas harga tercermin dari variasi harga antar waktu sehingga mencakup kenaikan maupun penurunan harga. Meskipun demikian, fokus kajian kebijakan stabilisasi lazimnya terkait dengan kelompok sasaran. Sebagai contoh, sasaran kebijakan pemerintah dalam penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ataupun tarif impor adalah untuk melindungi produsen. Oleh karena itu, pengamatan dan kajian dalam konteks itu difokuskan pada fenomena penurunan harga. Sebaliknya, oleh karena sasaran kebijakan dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 22/M-DAG/PER /10/ 2005 ataupun kebijakan pemerintah dalam operasi pasar beras adalah untuk melindungi konsumen maka fokus kajian diarahkan pada fenomena kenaikan harga.
Kebijakan pemerintah dalam bidang pangan khususnya beras, cukup komprehensif. Untuk melindungi produsen kebijakan yang ditempuh adalah penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP), tarif impor, "buka tutup impor". Sedangkan untuk melindungi konsumen, kebijakan yang ditempuh antara lain adalah penetapan harga eceran tertinggi, operasi pasar beras, bantuan beras (subsidi) kepada penduduk miskin (raskin) dan sebagainya. Eksekusi program pengamanan HPP, pembentukan cadangan pemerintah (melalui pengadaan dalam negeri maupun impor), operasi pasar, dan program raskin dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga non departemen yakni Badan Urusan Logistik (BULOG).
. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahan Pangan dinyatakan bahwa harga pangan tertentu yang bersifat pokok di tingkat pasar dinyatakan tidak stabil jika kenaikannya mencapai lebih 25 % dari harga normal. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 22 / M-DAG / PER /10/ 2005 dinyatakan bahwa gejolak harga beras adalah kenaikan harga beras di tingkat konsumen mencapai lebih dari 25 % dari harga normal dan berlangsung selama 1 (satu) minggu. Dalam hal ini yang dimaksud "Harga Normal" adalah harga rata-rata beras kualitas medium di tingkat konsumen yang telah berlangsung selama 3 (tiga) bulan sebelum terjadinya gejolak harga beras.
Eksekusi Kebijakan Pemerintah terkini yang berkenaan dengan stabilitasi harga beras adalah program Operasi Stabilisasi Harga Beras (OSHB) pada akhir 2007, yang tujuannya adalah menjaga stabilisasi harga beras dalam negeri yang tidak bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP), tetapi stok operasional BULOG. Untuk itu kebijakan yang ditempuh mencakup kebijakan yang berkenaan dengan operasi pasar dan kebijakan yang berkenaan dengan impor beras. Dalam implementasinya, BULOG melakukan intervensi pasar melalui 3 jalur yaitu langsung ke pasar melalui program OSHB dan OPK-CBP dan tidak langsung melalui program Raskin. Dalam hal impor beras, pemerintah memberi hak monopoli impor beras hanya kepada BULOG dan bea masuk dinaikkan dari Rp 450/kg menjadi Rp 550/kg, serta kuota impor BULOG sebesar 1,5 juta ton. 

Selanjutnya adalah informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi instabilitas harga eceran beras (tujuan penelitian yang ketiga) sangat diperlukan untuk memilah dan memilih instrumen kebijakan apa yang secara langsung atau tidak langsung dapat dipergunakan oleh pemerintah untuk memelihara stabilitas harga. Secara teoritis terdapat faktor-faktor yang sifatnya eksternal, artinya di luar kendali pemerintah dan faktor-faktor internal (dapat dikendalikan oleh pemerintah). Hasil kajian menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap instabilitas harga beras adalah: instabilitas harga BBM, instabilitas stok beras akhir bulan yang dikuasai BULOG, instabilitas volume impor beras, dan volume operasi pasar beras yang dilakukan BULOG. Secara ringkas sebagai berikut:
• Harga eceran beras semakin tidak stabil jika harga BBM tidak stabil.
• Harga eceran beras semakin stabil jika mobilisasi stok beras lancar.
• Harga eceran beras semakin stabil jika volume impor beras lebih stabil.
• Harga eceran beras semakin stabil jika volume operasi pasar semakin besar.
Variabel-variabel penjelas lainnya (instabilitas luas panen, instabilitas harga beras di pasar internasional, peran swasta dalam impor beras, instabilitas tarif impor beras, dan instabilitas harga beras periode sebelumnya) tidak berpengaruh nyata.

Refrensi :





Selasa, 11 Januari 2011


Komunikasi Pemasaran Pada UMKM Kreatif Daur Ulang Limbah


Banyaknya limbah atau sampah yang setiap harinya diproduksi masyarakat, menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan yang ada di sekitar mereka. Segala macam usaha dilakukan pemerintah dan instansi swasta untuk menyelamatkan lingkungan dari tumpukan limbah sampah yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat. Program pemerintah untuk mengolah semua sampah, ternyata dimanfaatkan sebagian masyarakat menjadi peluang usaha baru yang bertujuan menyelamatkan lingkungan dari limbah sampah.
Dengan munculnya peluang bisniskreatif daur ulang limbah, dapat mengurangi jumlah limbah yang menumpuk serta memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pelaku bisnisnya. Limbah sampah yang dihasilkan masyarakat,  dengan kreativitas dan inovasi dari para pelaku bisnis, limbah sampah dapat didaur ulang dan dirubah menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Limbah organik seperti kayu, dedaunan, kulit telur serta tulang hewan dapat didaur ulang dan diolah menjadi berbagai kerajinan unik atau diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan untuk limbah anorganik seperti plastik, kaca, karet, dan logam bisa didaur ulang menjadi barang – barang kerajinan yang sangat cantik.


    Konsumen
Konsumen produk daur ulang adalah semua orang. Karena produk limbah sampah dapat didaur ulang menjadi berbagai produk yang kreatif dan inovatif. Selain diterima masyarakat umum, produk daur ulang limbah juga digemari para aktivis pecinta lingkungan.
     Info bisnis
Maraknya pencegahan global warming yang dilakukan berbagai kalangan masyarakat baik  nasional maupun internasional, mendorong warga Indonesia untuk ikut serta melakukan kegiatan cinta lingkungan. Banyaknya sampah dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat yang kreatif menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Berbagai macam produk kerajinan seperti tas, topi, dompet, sandal, aksesoris wanita, kap lampu, lampion, kotak pensil, boneka horta, tempat tisu, vas bunga, serta masih banyak lagi produk kerajinan hasil daur ulang limbah yang dapat menjadi produk bisnis menguntungkan.
Keuntungan yang diperoleh dari bisnis kerajinan daur ulang limbah ini ternyata cukup besar. Bahkan beberapa pelaku bisnisnya sudah berhasil mengantongi puluhan juta rupiah untuk tiap bulannya. Uniknya produk kerajinan daur ulang limbah ternyata mampu menembus pasar ekspor hingga berbagai Negara, misalnya saja kerajinan miniatur becak dari limbah logam, produk kerajinan daun kering, dan kerajinan ukiran kulit telur.
Oleh karena itu jangan pernah memandang remeh limbah atau sampah, sebab dari barang yang tidak berharga ternyata bisa menghasilkan omset puluhan juta bila kita mengubahnya dengan inovasi dan kreativitas. Berikut cara pembuatan kerajinan daun kering, yang menjadi salah satu produk bisnis kreatif daur ulang limbah.
Proses produksi
a.  Pengeringan daun
- Pilih daun yang memiliki rangka atau tulang yang kuat, agar keindahan keindahan rangka lebih terlihat. Misalnya saja daun nangka, daun kelapa, daun lontar, rumput – rumputan, dll.
    • Kemudian rendam daun tersebut dengan menggunakan bahan kimia. Bila ingin menghasilkan
    • daun dengan warna cokelat bisa menggunakan asam sitrat. Jika menginginkan daun berwarna – warni bisa merebusnya dengan pewarna
    • Kemudian daun – daun tersebut ditiriskan, dan untuk mengeringkannya jemur di
      matahari
    • Setelah kering, daun tersebut siap untuk dibentuk sesuai keinginan.
b. Pembuatan produk
-  Proses pencetakan dimulai dengan membuat pola pada kertas karton sesuai bentuk yang
diinginkan ( kotak kado, kotak tisu, bingkai foto, kotak pensil, dll )
- Bila pola produk sudah selesai dibuat, selanjutnya bentuk produk yang Anda inginkan.
    • Bila produk sudah jadi, kemudian bisa ditempeli dengan daun – daun yang sudah kering. Atur daun sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan pola yang Anda inginkan.
    • Setelah selesai menempelkan daun – daun dengan menggunakan lem, selanjutnya olesi
      produk yang telah dihias daun menggunakan pernis atau cairan untuk menjaga keawetan bahan
    • Proses selanjutnya produk yang telah diberi pernis diangin – anginkan terlebih dahulu, jika
      sudah kering produk siap untuk dikemas. Untuk menjaga produk dari debu, anda dapat mengemasnya dengan menggunakan plastik kemasan yang bening. Agar keindahan produk dapat terlihat oleh para konsumen.
     Kelebihan bisnis
Peluang bisnis kreatif daur ulang limbah memiliki banyak keuntungan, yang memudahkan para pelaku bisnis untuk menjalankannya. Kelebihannya antara lain membantu mengatasi permasalahan limbah sampah yang sering dihadapi masyarakat, sehingga bisnis semacam ini selalu mendapat perhatian para pecinta lingkungan dan pemerintah. Yang kedua dengan adanya bisnis kreatif ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, hanya dengan modal kecil masyarakat sudah dapat menjalankan bisnis ini.
Kekurangan bisnis
Walaupun bisnis ini terbilang murah dan mudah, namun untuk memperoleh limbah atau sampah dengan kualitas bagus masih sangat sulit. Sehingga para pengrajin terkadang memperoleh kendala dalam pencarian bahan baku. Selain itu sekarang persaingan bisnis kreatif daur ulang limbah juga terbilang cukup tinggi. Karena semakin lama semakin banyak para pengrajin kerajinan daur ulang yang menciptakan produk unik dan menarik.

Bauran Pemasaran Usaha
Untuk membantu pemasaran produk, berbagai usaha dapat kita lakukan , seperti :
1.Personal selling (tatap muka)
Komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk memeprkenalkan suatu produk. Contohnya penjulan dengan jasa sales, penjulan lewat toko, pasar malam, persentasi penjualan.dalam usaha ini dapat dilakukan dengan penjualan langsung ke konsumen seperti di area perkantoran, atau arisan ibu-ibu yang ada di komplek perumahan elite.
2.Publisitas.
Selanjutnya, dapat menggunakan strategi publisitas untuk memperluas pasar usaha ini dapat mengenalkan produk daur ulang dengan mengikuti berbagai pameran yang sering diadakan di kota Anda. Bila ingin menjangkau pasar luar daerah atau luar negeri,
3.Internet marketing (pemasaran lewat internet)
Usaha ini juga bisa memasarkannya melalui internet. Misalnya memasarkan melalui bisnis online dengan membuat website atau blog untuk bisnis tersebut. Sehingga pasar Anda tidak terbatas dalam kota saja.
4. Usaha ini bisa menitipkan produk daur ulang kita di berbagai toko swalayan,
supermarket, toko kerajinan, toko souvenir pernikahan, atau bisa juga menitipkannya di
galery kerajinan.
5. Selain itu usaha ini juga bisa memasarkannya langsung dengan membuka kios atau toko pusat keramaian, seperti mall, atau tempat wisata. Karena kerajinan yang kreatif dan unik,
disukai oleh para wisatawan.

Kunci sukses
Agar bisnis daur ulang Anda dapat meraih sukses, sebaiknya pilih bahan baku dari limbah yang ada di sekitar Anda. Sehingga mengurangi resiko sulitnya memperoleh bahan baku. Kemudian tingkatkan terus kreativitas dan inovasi produk, agar konsumen tidak bosan dan produk Anda tidak ditiru oleh pesaing lainnya. Disamping itu tanamkan image atau branding produk kepada para konsumen, jadi konsumen mengenali produk Anda yang berbeda dengan produk perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama.
Analisa ekonomi

	Asumsi bisnis untuk bahan baku daun mencari dari lingkungan sekitar, dan lokasi produksi di rumah.Sehingga biaya sewa tempat dan pembelian bahan baku daun tidak dihitung. Per hari memproduksi 60 kotak kado dengan harga jual Rp 10.000,00 per buah.

	Modal awal
Peralatan
- Gunting  5 buah                      Rp   30.000,00
- Cuter                                Rp   10.000,00
- Penggaris dan alat tulis             Rp   25.000,00
- Baskom 2 buah x @ 20.000,00          Rp   40.000,00+
Total                                  Rp 105.000,00

Peralatan mengalami penyusutan setelah pemakaian 1 tahun ( 12 bulan )
dengan biaya sebagai berikut :
= 1/12 x Rp 105.000,00          = Rp 8. 750,00
	
	Biaya operasional per bulan
Biaya produksi per hari
Bahan baku :
- Lem                              Rp  25.000,00
- Kertas karton @ 5.000,00 x 20    Rp 100.000,00
- Cairan pernis                    Rp  50.000,00
- Kemasan plastik                  Rp  30.000,00+
Total                              Rp 255.000,00
Transportasi                       Rp  25.000,00
Total biaya produksi per hari =    Rp 280.000,00
Jadi biaya per bulan = Rp 280.000,00 x 30 hari = Rp 8.400.000,00
Gaji karyawan 1 orang              Rp   700.000,00
Biaya promosi per bulan            Rp   200.000,00+
Total biaya per bulan              Rp 9.300.000,00

Omset per bulan
Omset per hari : @ Rp 10.000,00 x 60 kotak    Rp 600.000,00
Omset per bulan = Rp 600.000,00 x 30 hari   = Rp 18.000.000,00
Laba bersih per bulan
= Rp 18.000.000,00 - Rp 9.300.000,00        = Rp 8.700.000,00






Refrensi :
- http://bisnisukm.com/peluang-bisnis-kreatif-daur-ulang-limbah.html
  • Sumber gambar : http://www.bengkelkriyadaun.com/category/featured-products
  • www.google.com